Jumat, 19 Desember 2008

JALAN ANTASURA




Ketika ku bangun dari tidurku
Membuka lembaran baru dalam segudang peristiwa
Sesaat aku menenangkan pikiran
Merenungkan perbuatan yang kulakukan kemarin hari
Menuangkan di setiap nafas baruku
Sejenak membasuh wajah dengan air segar
Meniti setiap gayung sepeda yang kupakai
Menghirup udara yang segar
Tapi kupikir tak sesegar minggu kemarin
Kendaraan berlalu lalang
Padahal masih pagi,
Tak seperti biasanya, hari ini asap mengepul ramai

Hingga aku sampai di jalan empat arah
Ke kanan aku meluncur melalui jalan miring
Wah…wah… sepedaku berjalan tanpa kudayung,
Kiri kanan ku tengok
Banyak hal ternyata yang aku sendiri tak pernah peduli
Rumah sampah, warung pojok, ayunan pohon di perumahan rindang
Lingkungan yang begitu dekat denganku,
Sudah lama aku diam,

Di bibir jalan
Seorang yang tua tersenyum padaku,
Padahal tak satu pun aku kenal disana,
Balas senyum, lalu aku mulai berbelok kesudut kiri jalan
Keadaan yang berbeda dari lingkungan runahku,
Hiru pikuk makin ramai,
Kotak asap menghembuskan angin kearahku,
Hitam pekat begitu panas rasanya,

Sepeda tak ku dayung,
Seperti mau menepi di depan rumah bertingkat,
Biasanya aku melihat sepasang gadis berjilbab disana,
Mata ku mainkan kearah atas yang sengaja pura-pura lewat,
Tak ada balas tatap,
Dahaga, akan air dan kesegaran perut
menghentikanku di persimpangan jalan antasura,
Sekedar mengisi kekosongan lambungku,
Dari kecil aku hidup disini,
Dengan lingkungan yang aku cintai,
Seakan tanah ini aku berpijak dan tempat asal para nenek moyangku
Jalan antasura yang begitu asri,
Gang rumahku asri yang membuat nyaman dihati…


Minggu, 2 October 2008
JALAN ANTASURA GANG ASRI

Tidak ada komentar: