Minggu, 09 November 2008

Saat aku bersepeda di lembah pujian

yang menghantarkaku pada pagi yang hangat. membuatku selalu tersenyum. padahal kemarin aku tertinggal akan bahagia. ketika aku bangun, kakiku tak kuasa menahan langkah. aku ingin melangkah setiap hari. walau aku sudah tengggelam di lahap sang mentari. seperti biasa aku mengambil sepeda kecilku. sesuatu yang berbeda dari biasanya. tak biasanya aku tak melihat kakek tua yang selalu tersenyum padaku. sepasang gadis berjilbab tak ada ku tengok. mungkin, hari sudak agak siang. memang sang mentari sudah agak terik hari ini. sedikit lebih siang dari biasanya, ada aneh. seorang anak kecil. kira-kira umu 4-5 tahun memainkan gendang. dia ditemani kakaknya sekitar umur 9 tahunan. mereka menjajakan tarian topeng monyetnya. sungguh sedih aku melihatnya. andai aku yang mempunyai adik yaitu mereka. aku tak akan tega membiarkannya.

sayang, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8. lekas aku mendayung agak cepat. hampir sandal jepitku putus. dipertigaan jalan aku belok ke kanan. sebenarnya arah rumahku sih kiri. sengaja aja, biar jalannya agak jauhan. males diem dirumah ga ada siapa. bosen jadi anak terlantar. mending nelantarin ndiri ajah, bayar sakit hati ndiri. wah wah... bari 3 kali berturut-turut aku menjalani aktifitas bersepeda ini. wow, badan tampaknya lebih sehat. aku melewati jalan tanpa penghuni di kanan kiri jalan. hanya sawah yang tebentang luas. hamparan sawah yang begitu hijau. wah gunung agung kelihatan dari sini. sempat aku berfikir, apakah semua ini akan bertahan?aku takut...sawah ini akan terganti. aku tak mau kehilangan.. sepintas, aku elihat seorang bapak petani yang lewat. senyum ramah terlihat dari wajah matanya. sorot matanya yang begitu lelah. membisu tanpa suara menggemburkan tanah dengan kerbaunya. adakah yang mau seperti itu kelak nanti?,, menjadi seorang petani. dianggap sebagai pekerjaan buruh dan kecil. ga seperti dokter atau profesor. kalau ga ada petani makan apa?,makan larutan NaCl atau makan Obat pembuat kenyang?..
mulai dari seorang akak kecil yang bermain kendang. hingga bapak petani yang tersenyum ramah. semua orang yang diciptakan Tuhan. termasuk aku. oramg mempunya masalah hidup sendiri yang berbeda.
seiring penghujung sawah. aku memutar sepedaku kearah kiri. syung.....syung.... aku berteriak lepas. seluruh probem melayang. aku mau terbang. jalan nya begitu menurun tajam. aku sering kesini. ini lembah pujian. di kiri dan kanannya adalah sungai batu. airnya masih jernih. sebentar aku menepi di pinggir jalan. lekas aku turun ke tepi sungai. mukaku basuh. dingin.
siap-siap menghadapi jalan yang menanjak tajam. wah wah kakiku serasa ingin copot. ditengah jalan menanjak hampir aku menyerah. maunya aku turun dari sepeda. rasanya ingin lepas saja kaki ini. tapi untung ada cowok cakep, dia naik sepeda kuning. dia tersenyum pada. aku hanya nyengir sambil ngos-ngosan. dia menertawaiku. kurang ajar...emang aku lucu apa. ga tau apa tenaga superku udah abis. eh,,aku uda nyampe diatas jalan. ehm..lho kok aku berhasil lewat lembah???aku bisa lewat jaln mencekam itu?? terimakasih Tuhan semoga aku bisa juga menghadapi masalahku ini. sama seperti aku melewati lembahMU.tak ada yang percaya lagi padaku. aku telah membuat kesalahan besar. Tuhan, Kaulah satu-satunya yang aku miliki. aku sayang Tuhan.